Senin, 23 Agustus 2010

model dan bentuk keperawatan

MODEL DAN BENTUK PROGRAM KEPERAWATAN
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan profesional dengan dosen pembimbing Ibu Wiwik HPD, SST

Disusun oleh
1. Sri Wahyuni
2. Supriatun
3. Tiara MJ
4. Tri hadi windarto


Akademi Keperawatan Pragolopati Pati
Tahun akademik 2010 – 2011
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “MODEL DAN BENTUK PROGRAM KEPERAWATAN “sesuai dengan yang kami harapkan.
Terima kasih kami sampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu kami terutama:
1. Bapak Sutarwo selaku direktur Akademi Keperawatan Pragolopati Pati.
2. Ibu Wiwik HPD, SST selaku pembimbing yang telah memebimbing kami.
3. Seluruh dosen dan staf Akademi Keperawatan Pragolopati Pati.
4. Orang tua yang memberikan dukungan moril maupun materiil
5. Teman- teman mahasiswa Akademi Keperawatan Pragolopati Pati.
6. Dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian tugas kami yang tidak dapat kami sebutkan satu- persatu.
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan seperti kata pepatah “tak ada gading yang tak retak” tak ada pekerjaan yang sempurna, untuk itu kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini. Semoga dengan disusunnya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pati, Agustus 2010

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................... 1
KATA PENGANTAR ........................................................ 2
DAFTAR ISI ......................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................... 4
A. Latar Belakang .................................................4
B. Rumusan Masalah .............................................4
C. Tujuan Penelitian .......................................4
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….5
A. Pengertian model dan bentuk keperawatan…………………….…5
B. Tugas dan tanggung jawab perawat………………………..……..6
C. Peranan legal dalam tugas keperawatan….………………………7
BAB III PENUTUP…………………………………………………….…..10
A. Kesimpulan………………………………………………..……10
B. Saran………………………………………………………..…..10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..

BAB I
PENDAHULUAN
A, Latar Belakang
Pentingnya mengetahui model dan bentuk program keperawatan dalam pelaksanaan asuhan kesehatan dan juga kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bentuk program keperawatan ketika sedang dirawat di rumah sakit atau puskesmas. Pada waktu seseorang sakit ia sering tidak bentuk program keperawatan yang dilakukan pada pasien asehingga untuk dapat menyatakan haknya, seseorang memerlukan energi dan kesadaran akan hal tersebut.
Setiap orang / klien tidak selalu menyadari program keperawatan yang diberikan kepada mereka karena lingkungan kesehatan yang tidak yang tidak mereka kenal atau mereka ketahui. Kebutuhan untuk merahasiakan informasi tentang kesehatan klien mungkin tidak ada dan mungkin tidak pernah terpikirkan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut : “factor pendidikan yang kurang dan kurangnya sosialisasi dari pihak rumah sakit atau puskesmas “. Sehingga pasien tidak mengerti tentang model dan bentuk keperawatan yang berlaku.
C. Tujuan Penelitian
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemahaman model dan bentuk keperawatan yang dilakukan pasien yang akan dirawat di rumah sakit atau puskesmas.
Bab II
pembahasan
Model dan Bentuk Program Keperawatan
Model praktik keperawatan profesional di Indonesia
1. Pengertian
MPKP ( Model Praktik Keperawatan Profesional ) adalah suatu sistem (struktur, proses, dan nilai – nilai, profesional) yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan keperawatan.
Saat ini praktik pemberian pelayanan keperawatan dibanyak rumah sakit di indonesia belum mencerminkan praktik pelayanan profesional. Metode pemberian asuhan keperawatan yang dilaksanankan belum sepenuhnya berorientasi pada upaya pemenuhan kebutuhan klien, melainkan lebih berorientsasi pada pelaksanaan tugas.
2. Modifikasi
Modifikasi keperawatan primer yang dilakukan adalah : penetapan jumlah tenaga keperawatan didasarkan jumlah klien atau pasien dan derajat ketergantungan klien. Jenis tenaga adalah perawatan primer (PP) yang lulusan S1 keperawatan, perawat asosiet (PA) lulusan D3 keperawatan, serta SPK. Tenaga lain adalah pembantu keperawtan. Mereka dalam satuan tim yang dibimbing dan diarahkan oleh clinikal care manager (CCM)> yang merupakan magister spesialis keperawatan. Asuhan keperawtan dilakukan berdasarkan setandar rencana keperawatan yang ada. Kedua tim (PP) melakukan validasi terhadap diagnosa keperawatan klien berdasarkan pengkajian yang dilakukan.
Pengertian Praktik Keperawatan Profesional
Adalah fungsi unik dari perawat membantu individu yang sakit atau sehat dalam melaksanakan segala aktivitasnya untuk mencapai kesehatan atau untuk meninggal dunia dengan tenang yang dapat ia lakukan sendiri tanpa tanpa bantuan apabila cukup kekuata, harapan, dan pengetahuan.
( Virginia handerson, 1958 )
Tugas dan tanggung jawab perawat primer ( PP )
1. Melakukan kontrak dengan klien dan keluarga.
2. Melakukan pengkajian terhadap klien baru atau melengkapi hasil dari perawat asosiet.
3. Menetapkan rencana askep dan menjelaskan pada perawat asosiet.
4. Menetapkan PR yang bertanggung jawab pada klien.
5. Melakukan bimbingan dan evaluasi pada Perawat asosiet (PA) dalam melaksanakan tindakan keperawatan.
6. Memonitor dokumentasi yang dilakukan perawat asosiet.
7. Mengatur pelaksanaan konsul dan lab.
8. Membantu dan memfasilitasi terlaksananya kegiatan perawat asosiet.
9. Melakukan kegiatan serah terima klien.
10. Mendampinngi visit tim medis..
11. Melakukan evaluasi askep dan membuat catatan perkembangan klien setiap hari.
12. Memberikan penkes pada klien dan kluarga.
13. Membuat rencana pulang
14. Bekerja sama dengan CCM.
Tugas dn tanggung jawab perawat associate (PA)
1. Membaca rencana perawata telah yang telah direncanakan PP.
2. Membina hubungan terapeutik dengan klien dan keluarga.
3. Menerima delegasi peran PP, bila PP tidak ada.
4. Melakukan tindakan keperawatan berdasarkan rencana keperawatan.
5. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan dan mendokumentasikannya.
6. Memeriksa kerapian dan kelengkapan status keperawatan.
7. Mengkomunikasikan semua masalah kepada PP.
8. Menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostik, lab, pengobatan dan tindakan keperawatan.
9. Berperan serta dalam memberikan penkes.
10. Melakukan inventarisasi fasilitas.
11. Membantu tim lain yang membutuhkan.
Tugas dan tanggung jawab Clinical care manager ( CCM )
1. Membimbing PP dan PA tentang implementasi MPKP>
2. Memberi masukan saat diskusi kasus pada PP dan PA.
3. Bekerja sama dengan kepala ruang.
4. Mengevaluasi penkes yang dilakukan PP.
5. Mengevaluasi imolementasi MPKP.
Peranan legal dalam tugas keperawatan
A. Pengertian Legal
Legal adalah sesuatu yang dianggap sah oleh hukum dan undang – undang.
(kamus besar bahasa indonesia)

B. Dimensi legal dalam keperawatan
1. Memberikan kepastian bahwa keputusan dan tindakan perawat yang dilakukan konsisten dengan prinsip – prinsip hukum.

C. Perjanjian kontrak dalam perawatan
Kontrak mengandung arti ikatan persetujuan / perjanjian resmi antara dua atau lebih pihak untuk mengerjakan atau tidak mengerjakan. Dalam konteks hukum, kontrak sering disebut dengan perikatan atau perjanjian. Perikatan artinya mengikat orang yang satu dengan yang lainnya. Kontrak perawat dengan klien dilakukan sebelum melakukan asuhan keperawatan. Kontrak perawat dengan pasien digunakan untuk melindungi hak – hak kedua belah pihak yang bekerja sama. Kontrak juga dapat digunakan untuk menggugat pihak yang melanggar kontrak yang telah disepakati.

D. Batas dan tanggung jawab dalam keperawatan
1. Menjalankan pesanan dokter
Menurut beeker, tiga hal yang harus ditanyakan perawat untuk melindungi mereka secara hukum adalah :
a. Tanyakan pesanan yang ditanyakan pasien.
b. Tanyakan setiap perubahan kondisi pasien.
c. Tanyakan dan catat pesan verbal untuk mencegah kesalahan komunikasi.
2. Melaksanakan intervensi keperawatan, mandiri atau yang didelegasi.
Dalam melaksanakan intervensi perawat memperhatikan beberapa hal yaitu :
a. Pembagian kerja ( job description ) mereka mengikuti kebijakan dan prosedur yang ditetapakan ditempat kerja yaitu dengan mengidentifikasi pasien terutama sebelum melaksanakan intervensi utama.
b. Pastikan bahwa obat yang diberikan benar dosis, benar rute, benar waktu, benar pasien dan benar tanggal kadaluarsanya.
c. Lakulkan setiap prosedur secara tepat.
d. Catat semua kecelakaan yang mengenai pasien.
e. Catat semua pengkajian dan perawatan yang diberikan dengan cepat dan akurat.
f. Jalin dan pertahankan hubungan saling percaya yang baik dengan pasien.
g. Pertahankan kompetensi praktik keperawatan.
h. Mengetahui kekuatan dan kelemahan perawat.
i. Sewaktu mendelegasikan tanggungjawab keperawatan, pastikan bahwa orang yang diberikan delegasi tugas mengetahui apa yang harus dikerjakan dan orang tersebut memiliki pengetahuan dan ketramplan yang dibutuhkan.
j. Selalu waspada saat melakukan intervensi keperawatan dan perhatikan secara penuh setiap tugas yang dilaksanakan.

E. Berbagai aspek legal dalam keperawatan
Fungsi hokum dalam praktek keperawatan adlah :
1. Hukum memeberikan kerangka untuk menentukan tindakan keperawatan mana yang sesuai dengan hukum.
2. Memebedakan tujuan perawat dengan tujuan profesi lain.
3. Membantu menentukan batas – batas kewenangan tindakan keperawatan mandiri.
4. Membantu dalam mempertahankan standar praktek keperawatan yang meletakkan posisi perawat memiliki akuntabilitas dibawah hukum.

F. Perlindungan legal untuk perawat
Untuk menjalankan praktinya secara hukum perawat harus dilindungi dari tuntutan mal praktik dan kelalaian pada keadaan darurat. Di Indonesia diatur dalam UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Model dan bentuk keperawatan merupakan suatu tindakan yang harus dilakukan oleh perawat kepada pasien atau klien dan juga tim medis yang semua itu dilakukan untuk kesembuhan pasien dan kepuasan dari pasien karena telah mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik.
2. Saran
Dari makalah yang saya susun ini, kami berharap pembaca dapat memahami betul tentang model dan bentuk keperawatan pasien ketika dirawat di rumah sakit. Dan semua tim medis harus berpengatahuan luas untuk mendukung prakteknya di masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Minggu, 15 Agustus 2010

PERSONAL HIEGIENS


MAKALAH PERSONAL HIEGIENS
BAB PERAWATAN KUKU
DISUSUN BERDASARKAN TUGAS MATA KULIAH KDM A














Disusun oleh :
1.               Supriyatun
2.               Tiara magfiratin j.
3.               Tri hadi windarto



AKADEMI KEPERAWATAN ‘PRAGOLOPATI’ PATI
TAHUN AJARAN 2009 / 2010


KATA PENGANTAR

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-nya kepada kami, sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini tidak dapat kami selesaikan tanpa dukungan dan bimbingan dari bapak dan ibu dosen yang telah dengan sabar dalam membingbing kami agar makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat menambah minat belajar dan bermanfaat bagi teman – teman yang membutuhkan makalah ini.
Akhir kata, kritik, dan saran yang bersifat membangun, kami terima dengan senang hati, apabila ada kata –kata yang tidak berkenan di hati kami mohon maaf.




Pati, 20 Oktober 2009










DAFTAR ISI

Halaman judul…………………………………………………………………………….      i
Kata pengantar……………………………………………………………………………     ii
Daftar isi…………………………………………………………………………………..     iii
Bab I    Pendahuluan
A.           Perawatan diri pada kuku dan kaki………………………………………..        1
B.           Masalah / gangguan pada kuku……………………………………………        1


Bab II  ISI
A.           Pengkajian keperawatan……………………………………………………      2
B.           Diagnosa keperawatan………………………………………………….....        2
C.           Perencanaan keperawatan………………………………………………….      2
D.           Pelaksanaan (tindakan) keperwatan……………………………………….        2
E.            Evaluasi keperawatan……………………………………………………...       3



Bab III Penutup
A.           Kesimpulan…………………………………………………………………     4
B.           Saran………………………………………………………………………..    4
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………      iv



Bab I
Pendahuluan

A.        Perawatan Diri pada Kuku dan Kaki
Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam mempertahankan perawatan diri karena berbagai kuman dapat masuk ke dalam tubuh melalui kuku. Oleh sebab itu, kuku seharusnya tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Secara otomatis kuku terdiri atas dasar kuku, badan kuku, dinding kuku, kantung kuku, akar kuku, dan lunula. Kondisi normal kuku ini dapat terlihat halus, tebal kurang lebih 0,5 mm, transparan, dasar kuku berwarna merah muda.

B.        Masalah / Gangguan pada Kuku
1.      Ingrown nail, kuku tangan yang tidak tumbuh-tumbuh dan dirasakan sakit pada daerah tersebut.
2.      Paronichia, radang di sekitar jaringan kuku.
3.      Ram’s horri nail, gangguan kuku yang ditandai pertumbuhan yang lambat disertai kerusakan dasar kuku / insfeksi.
4.      Bau tidak sedap, reaksi mikroorganisme yang menyebabkan bau tidak sedap.









Bab II
ISI

A.        Pengkajian Keperawatan
Pengkajian yang perlu dilakukan adalah penilaian tentang keadaan warna, bentuk, dan keadaan kuku. Adanya jari tubuh dapat menunjukkan penyakit pernafasan kronis atau penyakit jantung dan bentuk kuku yang cekung / cembung menunjukan adanya cedera, defisiensi besi, dan infeksi.
B.     Diagnosa Keperawatan
Resiko terjadi luka (infeksi) berhubungan dengan proses masuknya kuman akibat garukan dari kuku.
C.     Perencanaan Keperawatan
Tujuan :
1.         Memelihara kebersihan kuku dan rasa nyaman pasien.
2.         Mempertahankan integritas kuku dan mencegah infeksi.
Rencana Tindakan :
Lakukan pemeliharaan kebersihan kuku dengan cara perawatan kuku.
D.     Pelaksanaan (tindakan) Keperawatan
Cara merawat kuku :
Merupakan tindakan keperawatan pada pasien yang tidak mampu merawat kuku sendiri. Tujuannya adalah menjaga kebersihan kuku dan mencegah timbulnya luka atau infeksi akibat garukan dari kuku.
Alat dan bahan :
1.         Alat pemotong kuku.
2.         Handuk.
3.         Baskom berisi air hangat.
4.         Bengkok / nierbekken.
5.         Sabun.
6.         Kapas.
7.         Sikat kuku.

Prosedur kerja :
1.         Jelaskan prosedur pada pasien.
2.         Cuci tangan.
3.         Atur posisi pasien dengan duduk atau berdiri.
4.         Tentukan kuku yang akan dipotong.
5.         Rendamkan kuku dengan air hangat kurang lebih 2 menit dan lakukan sikat dengan beri sabun bila kotor.
6.         Keringkan dengan handuk.
7.         Letakkan tangan di atas bengkok / nierbekken dan lakukan pemotongan kuku.
8.         Cuci tangan.

E.      Evaluasi Keperawatan
Evaluasi secara umum menilai adanya untuk mempertahankan kebersihan kuku, ditandai dengan kadaan kuku yang bersih, tidak ada tanda radang di sekitar kuku, pertumbuhan baik, dan tidak ada bau khas dari kuku.


Bab III
Penutup
A.     Kesimpulan
Kesimpulan kami bahwa meringkas buku harus dapat mengerti dan memahami isi buku terebut, apabila tidak mengerti dan tidak dapat memahami isi buku tersebut maka tidak dapat meringkas buku tersebut menjadi makalah.

B.     Saran
Saran kami jika membuat ringkasan / makalah harus dapat embandingkan dengan buku lain terlebih dahulu supaya kita tidak kesulitan meringkas atau membuat makalah.




Jumat, 06 Agustus 2010

kampus putih pragolopati

sebuah kampus akademi keperawatan yang terletak di jl.banyu urip ds sukoharjo kecamatan margorejo kabupaten pati.